Tuesday, November 25, 2014

PROFIL INUL DARATISTA

INUL DARATISTA


Nama Lengkap: Ainur Rokhimah
Alias: Inul Daratista
Tanggal Lahir: 21 Januari 1979
Tempat Lahir: Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia
Zodiac: Aquarius
Kewarganegaraan: Indonesia
Ayah: Abdullah Aman
Ibu: Rufia
Suami: Adam Suseno
Anak: Yusuf Ivander Damares (laki-laki, l. 19-Mei-2009)

Biografi

Ainur Rokhimah atau lebih dikenal dengan nama panggung Inul Daratista lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 21 Januari 1979 bernama asli adalah seorang penyanyi dangdut Indonesia yang terkenal dengan gaya goyang ngebor. Inul adalah putri pasangan Abdullah Aman, dan ibunya Rufia. Suami Inul adalah Adam Suseno.
Inul mengawali karirnya sebagai penyanyi di kampung halamannya dan sukses membawa goyang ngebornya ke Jakarta. Lewat goyangan itu Inul menjadi cepat dikenal luas dan mengundang banyak produser untuk terlibat dan mempopulerkan namanya.
Di sisi lain, goyangan Inul juga mendapat komentar dari sejumlah kalangan, yang menganggap sebagai tarian erotis dan berbau pornografi.
Sikap kontra ditunjukkan oleh raja dangdut, H. Rhoma Irama, yang menganggap Inul telah menghancurkan ‘citra dangdut’ yang selama ini dibangunya.
Sementara itu, Inul yang merasa ‘teraniaya’ dengan komentar itu dan kerap tampil dengan ‘cucuran air mata’ justru mengundang banyak simpati. Inul sepertinya menjadi sosok yang perlu dibela dan kejadian itu justru membuat lagu-lagunya menjadi hit. Sinetronnya KENAPA HARUS INUL dan GARA_GARA INUL, mengisahkan dirinya yang teraniaya dan menjadi kambing hitam, semakin mengenalkan sosok Inul.
Hingga 2006 Inul telah memproduksi 16 album, dua albumnya, GOYANG INUL dan MAU DONG mendapat sambutan cukup bagus. Selain itu, Inul juga melebarkan sayap dengan terjun ke dunia bisnis karaoke, Inul Vista dan telah membuka sejumlah cabang di sejumlah kota besar di Indonesia.
Inul pernah tersandung kasus dengan Andar Situmorang berkaitan dengan bisnis karaokenya, dan akhirnya pada 1 Juni 2009 Inul mendapatkan kemenangan. Melalui sidang di PN Jakarta Pusat, hakim menyatakan jika gugatan Andar salah sasaran.
Setelah memenangkan kasus tempat karaokenya, Inul balik melaporkan Andar Situmorang ke polisi. Inul bersama ahli waris yang sebenarnya dari Guru Nahum, Distok Sitomorang menuntut Andar dengan tuduhan membuat laporan-laporan palsu.
Awal tahun 2014, Grup band Radja melaporkan sejumlah perusahaan karaoke ke Mabes Polri, salah satunya adalah Inul Vista, milik Inul Daratista. Mereka tidak senang karena lagunya berjudul ‘Parah’ telah diambil tanpa izin. Inul sudah melakukan mediasi dengan band Radja, namun sayangnya belum menemukan kesepahaman.
Read More ->>

PROFIL LESTY ANDRYANI D'ACADEMY

Saat ini memang usia Lesti masih muda yaitu 15 tahun saja. Oleh sebabnya diakui oleh para juri yang ada di ajang pencarian bakat Dangdut Academy tersebut kalau dirinya harus mempelajari lebih banyak lagi tentang bagaimana cara bernyanyi yang bagus. Terkhusus bagaimana termasuk pula didalamnya bagaimana memilih dan melakukan improvisasi dalam membawakan lagu agar tetap menarik saat dibawakannya.


Profil Biodata Lesti Andryani Cianjur Dangdut Academy 
Lestiani Andryani membuka Konser Final Dangdut Academy dengan mendendangkan lagu Rita Sugiarto yang berjudul Perpisahan. Menurut para juri, penampilan biduanita asal Cianjur ini sangat luar biasa. (11/3/2014)

Iis Dahlia yang sempat absen sepekan lebih menjadi juri D'Academy kembali memberi komentar untuk para finalis. Iis mengaku Lesti lebih bagus dari dirinya.

"Saya mah kalah dah sama kamu. Kita pun yang sudah senior kalau lagi nge-blank suka lupa lirik, tetapi kamu bisa kembali lagi ke lirik semula," puji Iis Dahlia dari kursi juri, Selasa (11/3/2014).

Memang, penampilannya kali ini sebagai pembuka Konser Final D'Academy, Lesti sempat lupa lirik. Namun, kesalahan yang dilakukan Lesti tidak menjadi masalah bagi dewan juri. "Kesalahan kecil dari kamu tidak mengurangi nilai dari saya," tegas Inul Daratista.

Hal serupa disampaikan oleh Saipul Jamil yang tidak mau banyak komentar tentang penampilan Lesti D'Academy karena menurut Bang Ipul suara rendah dan tinggi Lesti bagus.

Profil Biodata Lesti Andryani Cianjur Dangdut Academy


Nama  : Lesty Andryani
Alamat : Cianjur Jawa Barat
Twitter : https://twitter.com/LestiAndryani
Fans Twitter : https://twitter.com/Lesti_lover
Facebook fans : https://www.facebook.com/pages/Lesti-DAcademy-Indosiar/598315686928
Read More ->>

Tuesday, November 18, 2014

PUISI PUJAAN HATI

 ...PUISI PUJAAN HATI...

 

Puisi Cinta Paling Romantis, mengungkapkan perasaan untuk sang kekasih lewat bait-bait puisi cinta memang sudah bukan hal yang asing bagi sebagian dari kita terutama buat kalangan remaja yang sedang kasmaran,  kalangan dewasa pun kerap mengeluarkan jurus-jurus maut mencuri hati sang pujaan hati lewat puisi cinta.

Nah berikut ini ada kumpulan puisi cinta paling romantis yang diharapkan bisa sedikit ngebantu kamu yang mungkin kebetulan lagi nyari-nyari koleksi puisi cinta paling romantis...
silakan dibaca,di pahami, di share.

RASA RINDU

Sunyi senyap tiada kata yang terucap
Serta rasa rindu yang slalu bergejolak
Namun tiada bisa merubah sgalanya
Hanya dapat merasakan kepedihan yang seakan dalam

Rasa ini sungguh tak dapat terpendamkan
Namun hati ini akan slalu mengenangmu
Kau yang slalu ku puja nan ku sayang
Tiada kata selain ku sayang kamu

Mengenang dirimu adalah suatu yang menyenangkan
Karna kau yang memberi kehidupan padaku
Namun rindu ini slalu hampa tanpamu
Dan bila engkau jauh dariku

Tapi aku yakin kau pasti kembali
Membuka hati ini yang slalu sepi
Karna aku tahu bahwa kau merindukanku
Tapi sesekali ini aku tak akan melepaskanmu wahai cinta
Sebab aku yang slalu kehilangan cinta itu

DIRIMU
kau yang slalu membuat ku tersenyum
bagaikan akulah mahluk yang paling bahagia
dirimu yang slalu dihatiku
hingga kau tak pernah luput dari hatiku
bayanganku slalu teringat dirimu
tentang senyum yang indah nan lugu
berharapkan kau jadi milikku
hingga nanti sampai aku mati
terbayang bayang akanmu
untuk slalu merindumu
berharap engkau tau
bahwaku cinta kamu tuk slamanya….


WANITA TERINDAH

baru ku sadari…
hati ini kembali…
akan cinta yang dulu sepi…
berharap akan kembali…

setiap engkau jauh…
hati ini terpaku…
akan mu, akan dirimu
ku tak bisa hidup tanpamu…

hanya kaulah wanita terindah
yang sedang hadir dalam hidupku
tanpamu aku takkan bisa…
menghadapi semua ini….

entah sampa kapan ini terjadi
entah dari kapan rasa ini kembali
yang dulu pergi kian kembali
semua ini hanya untukmu…


PENGAGUMMU

wajahmu mengingatkanku
pada dirinya yang slalu kurindu
dan wajahmu mengingatkanku
akan dya yang slalu menemaniku

kuperhatikan semua tingkah lakumu
agarku yakin tentang rasaku
rasa yang dulu pernah punyaku
kini hilang terasa dipundakku

taukan bahwa kau yang kurindu
karna kau tak tau hal itu
bahwa ku suka kepadamu
akankah hatimu terimakU

aku hanyalah pengagummu
dan hanyalah perindumu
berharap nanti kaumilikku
untuk slamanya….

KESEPIANKU

ku rindu di sayangi dan dicintai
oleh seorang kekasih yang mencintaiku
dan diriku yang mencintainya
setulus putih salju yang membeku

benih tanpa noda setitikpun
dan hatiku yang slalu menyebut2 namanya
alangkah indahnya masa2 itu
dan aku rindu, merindunya

kesepian ini slalu menggrogoti hatiku
alangkah sepinya diriku tanpa kadirannya
meskipun diri ini nampak kokoh namun hati ini hancur
hancur tiada terkira

tolonglah aku, dari smua ini
yang slalu kutakutkan dalam hidupku
dan sempurnakanlah cintaku dari kesepianku
adakah seseorang yang menolongku dari kesepian ini

TANPA CINTA

Begitu pilu terasa hati karna tiada cinta di sisihmu
Dan alangkah bahagianya yang mendapatkan cinta
Yang terkadang membuat dunia milik berdua
Seisi dunia bagai anai-anai yang berterbangan kesana kemari

Oh bahagia dirinya karnanya.
Cinta dapat mengubah segalanya yang tak dapat kita lakukan sebelumnya
Hati yang gundah gulana seakan-akan slalu bahagia
Yang tak terduga sebelumnya

Tapi alangkah malangnya diri ini tanpa kehadiran cinta
Tak seguming pun rasa bahagia di hati ini
Dan tak dapat merasakan keajaibannya
Alangkah malangnya nasib ini

Gemeruluh sepi membisu slalu menyelimuti
Tiada sepatah kata pun yang dapat terucap di bibir ini
Namun tiada bisa menyasali semua ini
Karna cinta tak dapat di miliki olehku

Keajaiban cinta akankah datng dengan seiring waktu ini
Seurai kata yang akan terucap slaluterbengkalai
Tak sanggup hati untuk mengungkapkan
Karna cinta tak tumbuh di hatiku….

KEHILANGAN

Kau yang salu kupuja
Dan salu ku sanjung
Di dalam hatiku
Kini tlah tiada

Tiada dirimu
Yang slalu di hati
Inikah rasanya kehilangan cinta
cinta di hatiku

Meskin ku mencoba
coba tuk kembali untuk dirimu
Namun beratnya,
berat hati ini untuk mencitamu lagi

Hati ini yang akan slalu,
slalu kehilangan rasa cinta ku
Berat hti ini kehilangan engkau bidadariku
Karna hanya engkau yang slalu kurindukan

TENTANG DIRIMU

Angin sepi-sepoi berhembus merasuk ke dalam tubuh
Langit yang gelap ditemani sang bintang
Menjelma bulan yang slalu menemani malam
Sepi gumilir tiada henti

Hati yang terdiam mencoba ingin menjerit
Karna kepedihan yang slalu menyeliutiku
Hadirnya dirimu bagai penerangku
Yang slalu mendamaikan suasana hatiku

Duhai dinda engkaulah hidupku
Tentangmu yang slalu kukenang
Bukan ku hanya cinta kepadamu
Namun sayang yang teramat sangat

Goresan kata-kata yang dapat ku ungkapkan
Betapa rasa kehilangan dihati tanpamu
Untukmu dariku
Yang slalu mengagumi setiap detik tentang dirimu

KESEMPURNAAN CINTA

Tatkala cinta datang menyambutmu peluk eratlah
Pegang erat jangan sampai kau melepaskannya
Tiada cinta yang lain seperti dia
Tatkala cinta tlah pergi darimu

Ungkapkanlah cinta jika engkau mencintainya
Karna cinta cepat pergi dan lenyap darimu
Dan cinta bagai bayangan yang semu
Di kejar tak datang terdiam akan datang

Kesempurnaan cinta yang abadi
Berselimut tiada henti
Bersama seseorang yang mengerti makna cinta
Menuai kebahagiaan tiada tara

Lambaian tangan manis menuai rindu
Teramat sangat dalam rasa hati
Tuk bisa bersama kembali
Atas nama kesempurnaan cinta ini





Read More ->>

Tuesday, November 11, 2014

Daerah-daerah Istimewa di Indonesia

Daerah-daerah Istimewa di Indonesia

Daerah-daerah istimewa di Indonesia adalah daerah maupun entitas hukum yang memiliki status istimewa di wilayah Indonesia, baik karena hak asal-usulnya maupun sejarahnya, baik yang dibentuk maupun hanya sekedar diakui, baik oleh Negara Indonesia maupun oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
Aceh (1959-sekarang)
Aceh adalah daerah Provinsi yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang bersifat istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dipimpin oleh seorang Gubernur. Aceh menerima status istimewa pada 1959, tiga tahun setelah pembentukan kembali pada 1956, dan sepuluh tahun sejak pembentukan pertama 1949. Status istimewa diberikan kepada Aceh dengan Keputusan Perdana Menteri Republik Indonesia Nomor 1/Missi/1959, yang isi keistimewaannya meliputi agama, peradatan, dan pendidikan. Namun pelaksanaan keistimewaan tidak berjalan dengan semestinya dan hanya sebagai formalitas belaka.
Pasca penerbitan UU 44/1999 keistimewaan Aceh meliputi penyelenggaraan kehidupan beragama, adat, pendidikan, dan peran ulama dalam penetapan kebijakan Daerah. Keistimewaan di bidang penyelenggaraan kehidupan beragama dalam bentuk pelaksanaan syari’at Islam bagi pemeluknya di Aceh, dengan tetap menjaga kerukunan hidup antarumat beragama, meliputi: ibadah, ahwal alsyakhshiyah (hukum keluarga), muamalah (hukum perdata), jinayah (hukum pidana), qadha’ (peradilan), tarbiyah (pendidikan), dakwah, syiar, dan pembelaan Islam. Keistimewaan di bidang penyelenggaraan kehidupan adat meliputi Lembaga Wali Nanggroe dan Lembaga Adat Aceh (misal Majelis Adat Aceh, Imeum mukim, dan Syahbanda).
Keistimewaan di bidang pendidikan meliputi penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas serta menambah materi muatan lokal sesuai dengan syari’at Islam serta menyelenggarakan pendidikan madrasah ibtidaiyah dan madrasah tsanawiyah. Keistimewaan di bidang peran ulama meliputi Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan Kabupaten/Kota yang memiliki tugas dan wewenang untuk memberi fatwa baik diminta maupun tidak diminta terhadap persoalan pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan ekonomi; dan memberi arahan terhadap perbedaan pendapat pada masyarakat dalam masalah keagamaan .
Berau (1953-1959)
Daerah Istimewa Berau adalah daerah istimewa setingkat kabupaten di dalam lingkungan Provinsi Kalimantan. Daerah Istimewa Berau dibentuk oleh negara Indonesia dengan UU Darurat 3/1953 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II di Kalimantan karena hak asal usul yang dimilikinya. Daerah Istimewa Berau terdiri atas swapraja Sambaliung dan swapraja Gunung-Tabur. Keistimewaan Daerah Istimewa Berau meliputi pengangkatan Kepala Daerah Istimewa. Kepala Daerah Istimewa Berau dijabat oleh Sultan Muhammad Amminuddin. Daerah Istimewa Berau dihapus dengan UU 27/1959 tentang Penetapan UU Darurat 3/1953 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II di Kalimantan. Daerahnya dijadikan Kabupaten Berau di dalam lingkungan Provinsi Kalimantan Timur.
Bulongan (1953-1959)
Daerah Istimewa Bulongan adalah daerah istimewa setingkat kabupaten di dalam lingkungan Provinsi Kalimantan. Daerah Istimewa Bulongan dibentuk oleh negara Indonesia dengan UU Darurat 3/1953 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II di Kalimantan karena hak asal usul yang dimilikinya. Daerah Istimewa Bulongan terdiri atas swapraja Bulongan. Keistimewaan Daerah Istimewa Bulongan meliputi pengangkatan Kepala Daerah Istimewa. Kepala Daerah Istimewa Bulongan dijabat oleh Sultan Maulana Muhammad Jalaluddin, sampai mangkat beliau pada 1958. Daerah Istimewa Bulongan dihapus dengan UU 27/1959 tentang Penetapan UU Darurat 3/1953 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II di Kalimantan. Daerahnya dijadikan Kabupaten Bulongan di dalam lingkungan Provinsi Kalimantan Timur. Kini wilayah bekas Daerah Istimewa Bulongan, yang meliputi kabupaten-kabupaten Bulungan, Malinau, Nunukan, Tana Tidung, dan Kota Tarakan, dibentuk satu provinsi, Provinsi Kalimantan Utara pada 17 November 2012, terpisah dari Provinsi Kalimantan Timur.
Kalimantan Barat (1946-1950)
Daerah Istimewa Kalimantan Barat adalah Satuan Kenegaraan Yang Tegak Sendiri dalam lingkungan Republik Indonesia Serikat yang berkedudukan sebagai daerah istimewa. Daerah Istimewa Kalimantan Barat dibentuk oleh Pemerintah Sipil Hindia Belanda pada 28 Oktober 1946 sebagai Dewan Borneo Barat dan mendapat kedudukan sebagai Daerah Istimewa pada 12 Mei 1947 . Daerah Istimewa Kalimantan Barat meliputi Swapraja Sambas, Swapraja Pontianak, Swapraja Mampawah, Swapraja Landak, Swapraja Kubu, Swapraja Matan, Swapraja Sukadana, Swapraja Simpang, Swapraja Sanggau, Swapraja Tayan, Swapraja Sintang, Neo-swapraja Meliau, Neo-swapraja Pinoh, dan Neo-swapraja Kapuas Hulu. Kepala Daerah Istimewa Kalimantan Barat adalah Sultan Swapraja Pontianak, Hamid II Algadrie. Sebelum 5 April 1950 Satuan Kenegaraan Yang Tegak Sendiri Daerah Istimewa Kalimantan Barat bergabung dengan Negara Bagian Republik Indonesia (RI-Yogyakarta) Daerahnya kemudian menjadi bagian dari Provinsi Administratif Kalimantan . Kini wilayah Daerah Istimewa Kalimantan Barat menjadi Provinsi Kalimantan Barat yang telah dibentuk pada tahun 1956
Kutai (1953-1959)
Daerah Istimewa Kutai adalah daerah istimewa setingkat kabupaten di dalam lingkungan Provinsi Kalimantan. Daerah Istimewa Kutai dibentuk oleh negara Indonesia dengan UU Darurat 3/1953 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II di Kalimantan karena hak asal usul yang dimilikinya. Daerah Istimewa Kutai terdiri atas swapraja Kutai. Keistimewaan Daerah Istimewa Kutai meliputi pengangkatan Kepala Daerah Istimewa. Kepala Daerah Istimewa Kutai dijabat oleh Sultan A.M. Parikesit. Daerah Istimewa Kutai dihapus dengan UU 27/1959 tentang Penetapan UU Darurat 3/1953 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II di Kalimantan. Daerahnya dijadikan Kabupaten Kutai, Kota Balikpapan, dan Kota Samarinda di dalam lingkungan Provinsi Kalimantan Timur. Kini wilayah bekas Daerah Istimewa Kutai meliputi Kabupaten Kutai Kertanegara, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, dan Kota Bontang di dalam lingkungan Provinsi Kalimantan Timur [71].
Surakarta (1945-1946)
Daerah Istimewa Surakarta adalah Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran yang diakui Negara Indonesia sebagai daerah yang memiliki sifat istimewa berdasarkan kedudukan kedua daerah tersebut sebagai Kooti. Pengakuan ini didasarkan atas Piagam Penetapan Presiden RI tertanggal 19 Agustus 1945. Karena perselisihan kedua kerajaan yang ada, Kepala Daerah Istimewa dipegang oleh Komisaris Tinggi yang dijabat oleh Gubernur RP Suroso, yang kemudian Gubernur Suryo. Karena berbagai alasan, baik persaingan dua kerajaan, politik, keamanan, Pemerintah Pusat mengeluarkan Penetapan Pemerintah Nomor 16/SD/1946 pada 15 Juli 1946, yang pada pokoknya berisi mengenai bentuk dan susunan pemerintahan di Surakarta dan Yogyakarta, yang satu diantaranya menjadikan Daerah Istimewa Surakarta sebagai Karesidenan biasa dibawah Pemerintah Pusat. Kini wilayah bekas Daerah Istimewa Surakarta, yang meliputi Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Wonogiri, serta Kota Surakarta, menjadi bagian Provinsi Jawa Tengah, yang dibentuk pada 1950.
Yogyakarta (1945-sekarang)
Daerah Istimewa Yogyakarta, selanjutnya disebut DIY, adalah daerah provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keistimewaan adalah keistimewaan kedudukan hukum yang dimiliki oleh DIY berdasarkan sejarah dan hak asal usu menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk mengatur dan mengurus kewenangan istimewa. Kewenangan Istimewa adalah wewenang tambahan tertentu yang dimiliki DIY selain wewenang sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tentang pemerintahan daerah .
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah istimewa sejak pembentukannya secara de jure tahun 1950 , maupun sejak pengakuannya secara de facto pada 1945 . Dalam undang-undang pembentukan DIY, DIY berkedudukan hukum sebagai daerah istimewa setingkat provinsi. Sedang keistimewaannya terletak pada pengangkatan kepala daerah istimewa dan wakil kepala daerah istimewa dari Sultan dan Paku Alam yang bertahta. Namun, bentuk keistimewaan DIY tidak dicantumkan dalam undang-undang pembentukan tetapi hanya dalam undang-undang pemerintahan daerah yang mengatur semua daerah di Indonesia secara umum . Dengan realitas ini, pada tahun 1965 kedudukan hukum DIY diturunkan menjadi daerah provinsi biasa , dan akhirnya pada tahun 1999 dan 2004 keistimewaan DIY memasuki wilayah kekosongan hukum
Pasca penerbitan UU 13/2012, keistimewaan DIY meliputi (a). tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur; (b). kelembagaan Pemerintah Daerah DIY; (c). kebudayaan; (d). pertanahan; dan (e). tata ruang. Keistimewaan dalam bidang tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur antara lain syarat khusus bagi calon gubernur DIY adalah Sultan Hamengku Buwono yang bertahta, dan wakil gubernur adalah Adipati Paku Alam yang bertahta. Gubernur dan Wakil Gubernur memiliki kedudukan, tugas, dan wewenang sebagaimana Gubernur dan Wakil Gubernur lainnya, ditambah dengan penyelenggaran urusan – urusan keistimewaan. Kelembagaan dalam bidang kelembagaan Pemerintah Daerah DIY yaitu penataan dan penetapan kelembagaan, dengan Perdais, untuk mencapai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat berdasarkan prinsip responsibilitas, akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi dengan memperhatikan bentuk dan susunan pemerintahan asli .
Keistimewaan dalam bidang kebudayaan yaitu memelihara dan mengembangkan hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang berupa nilai-nilai, pengetahuan, norma, adat istiadat, benda, seni, dan tradisi luhur yang mengakar dalam masyarakat DIY, yang diatur dengan perdais . Keistimewaan dalam bidang pertanahan yaitu Kasultanan dan Kadipaten berwenang mengelola dan memanfaatkan tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten ditujukan untuk sebesar-besarnya pengembangan kebudayaan, kepentingan sosial, dan kesejahteraan masyarakat . Keistimewaan dalam bidang tata ruang yaitu kewenangan Kasultanan dan Kadipaten dalam tata ruang pada pengelolaan dan pemanfaatan tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten .
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_istimewa
Read More ->>

Sunday, October 26, 2014

OBJEK WISATA DI KABUPATEN PEMALANG, JAWA TENGAH

 OBJEK WISATA DI KABUPATEN PEMALANG, JAWA TENGAH

Pemalang merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, diapit oleh kota Tegal disebelah barat, Pekalongan disebelah timur, dan Purbalingga disebelah selatan, kalo sebelah utara yaa laut jawa, karena Pemalang merupakan kota pesisir yang berada di garis Pantai Utara Pulau Jawa, namun meskipun merupakan kota pesisir Pemalang juga mempunyai dataran tinggi didaerah selatan dengan udara yang sejuk dan masih banyak terdapat hutan-hutan. karena diapit oleh beberapa kota yang mempunyai logat bahasa jawa khas maka masyarakat di Pemalang juga mempunyai logat yang bermacam-macam yang dipengaruhi oleh daerah disekitarnya. masyarakat daerah selatan mempunyai logat jawa seperti daerah purbalingga, banyumas, purwokerto, masyarakat daerah barat mempunyai logat Tegal, dan masyarakat timur mempunyai logat Pekalongan.
sebelumnya saya sudah memposting makanan khas Pemalang (Grombyang, Kamir, Sate Loso, Lontong Dekem) dan Pemalang pun ternyata mempunyai banyak objek wisata yang bisa dikunjungi, meskipun beberapa diantaranya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemda setempat (selama ini terkesan hanya pantai widuri saja yang menjadi objek wisata utama di Pemalang).


1. PANTAI WIDURI


Obyek wisata terfaforit masyarakat pemalang Lokasi di Desa Widuri Kabupaten Pemalang (+ 3 Km Utara Kota Pemalang). Pantai Widuri merupakan obyek Wisata Pantai berhawa sejuk, pohon-pohon besar dan rindang berusia ratusan tahun yang berjajar rapi sepanjang bibir pantai. Senja hari para pengunjung dapat menikmati panorama sun set yang menawan. Lapangan tenis, panggung hiburan dan sarana mainan anak-anak. Obyek Wisata ini mudah dijangkau dengan berbagai macam jenis kendaraan. sekarang faselitas bermainya lebih lengkap tak kalah dengan obyek wisata ditempat lain. ada track racing, water park, dll.


2. PANTAI BLENDUNG
Pantai Blendung terletak 27 km di arah timur laut dari ibu kota Kabupaten Pemalang. Suasana laut yang tenang dan pemandangan indah, terutama pada saat matahari terbit. Fasilitas yang tersedia adalah warung-warung makan yang menyajikan makanan khas Pemalang, taman bermain anak dan gardu pandang yang mengagumkan.


3. PANTAI JOKO TINGKIR
Terletak di Desa Loning Kecamatan Petarukan (+ 12 Km Timur Laut Kota Pemalang). Obyek Wisata ini merupakan Obyek Wisata Pantai yang masih alami. Di pantai ini tersaji elok panorama laut biru, burung camar dan perahu-perahu tradisional. Senja hari banyak muda-mudi menyaksikan panorama sunset.


4. KOLAM RENANG DAN PERISTIRAHATAN MOGA
Lokasi di Desa Moga Kecamatan Moga (+ 41 Km arah selatan Kota Pemalang). Obyek Wisata ini berupa Kolam Renang alami dan Kawasan Peristirahatan yang berhawa sejuk yang dikitari panorama alam pegunungan. Kolam Renang Moga dilengkapi fasilitas Lapangan Tennis dan Hotel. Bagi penggemar buah-buahan tak jauh dari Obyek Wisataini terdapat kios-kios yang menyediakan aneka buah-buahan seperti nanas, alpukat dan rambutan.


5. CEMPAKA WULUNG
Terletak di Desa Banyumudal Kecamatan Moga (+ 44 Km Selatan Kota Pemalang). Obyek Wisata ini merupakan kawasan hutan pinus dimana terdapat banyak sekali sumber-sumber mata air jernih. Cepaka wulung saat ini dilengkapi dengan fasilitas Kolam Renang Alami dan Panggung Hiburan. Obyek Wisata ini cocok untuk olah raga hiking dan camping.Saya dulu sering ketempat ini udaranya segar dan sangat indah pemandanganya.


6. CURUG SIBEDIL


Sebuah Curug dengan ketinggian + 20 meter ini terletak di Desa Sima Kecamatan Moga (+/- 46 Km arah Barat Daya Kota Pemalang). Dinamai Sibedil karena tidak jauh dari lokasi obyek ini terdapat sebuah batu yang bentuknya mirip sebuah bedil (senapan laras panjang). Curug ini menyajikan suasana damai sehingga tempat ini cocok untuk melepas kejenuhan dari rutinitas sehari-hari.


7. CURUG BARONG
Terletak di Desa Gunung Jaya Kecamatan Belik (+ 51 Km arah Tenggara Kota Pemalang). Curug dengan ketinggian + 25 meter ini terletak diantara celah bukit. Untuk mencapai lokasi curug ini perlu jalan kaki sejauh + 3 Km dengan mendaki dan menuruni bukit. Begitu sampai di kaki curug segala penat akan hilang karena menyaksikan panorama dan menikmati suasana kedamaian di curug ini.


8. CURUG SIPENDOK
Terletak di Desa Mandiraja Kecamatan Moga (+ 50 Km arah Barat Daya Kota Pemalang). Curug Sipendok memiliki ketinggian + 7 meter yang dikelilingi panorama alam pegunungan dan berhawa sejuk. Disekitar obyek ini terdapat banyak batuan artistik yang menambah asri suasana sekitar.


9. CURUG BENGKAWAH
Terletak di Desa Sikasur Kecamatan Belik (+ 35 Km arah Selatan Kota Pemalang) merupakan sebuah curug elok dengan ketinggian sekitar 20 meter. Curug ini mengalirkan air yang tak pernah kering dan menciptakan suasana damai sekitarnya. Bagi pecinta olah raga hiking, tempat ini amat cocok untuk tujuan rekreasi.


10. CURUG LAWANG
Terletak di Desa Mendelem Kecamatan Belik (+ 47 Km arah Tenggara Kota Pemalang). Curug Lawang memiliki ketinggian + 12 meter dan lokasinya terapit diantara bukit-bukit batu yang dikitari oleh panorama alam pegunungan. Tempat ini cocok untuk penggemar olah raga jalan kaki.


11. TELAGA SILANTING
Terletak di Desa Sikasur Kecamatan Belik (+ 33 Km arah Selatan Kota Pemalang). Telaga Silating diapit oleh bukit-bukit berpanorama indah. Obyek Wisata ini amat potensial untuk wisata tirta. Pada bulan-bulan tertentu di Obyek Wisata ini dipentaskan musik dangdut yang dipagelarkan di atas panggung hiburan yang lokasinya tepat berada diatas telaga.


12. TELAGA RENGGANIS
Terletak di Desa Gapura Kecamatan Watukumpul (+ 63 Km Tenggara Kota Pemalang). Telaga Rengganis terletak diantara bukit dan hutan pinus. Obyek Wisata ini amat cocok untuk camping dan hiking. Mendirikan tenda di tepian telaga, memancing ataupun menikmati suasana alam pegunungan merupakan rekreasi yang menentramkan jiwa. Tempat ini juga cocok untuk wisata tirta.


13. GUNUNG GAJAH
Terletak di Desa Gongseng Kecamatan Randudongkal (+ 35 Km arah Barat Daya Kota Pemalang). Gunung Gajah memiliki ketinggian + 1.100 meter dari permukaan laut. Dinamakan Gunung Gajah karena bentuknya yang mirip sosok seekor gajah. Bagi penggemar olah raga panjat tebing gunung ini menyajikan medan yang menantang. Dari puncak gunung yang sebagian besar terdiri dari bebatuan raksasa ini terhampar panorama yang indah.


14. BUKIT MENDELEM
Terletak di Desa Mendelem Kecamatan Belik (+ 45 Km arah Selatan Kota Pemalang). Bukit ini memiliki ketinggian +/- 1.450 meter dari permukaan laut dan sebagian besar terdiri dari batuan diorit. Sepintas bukit ini tampak bagaikan pahatan pualam.Bagi penggemar olah raga panjat tebing, bukit ini amat cocok untuk tujuan rekreasi.

15. GOA GUNUNG WANGI
Terletak di Desa Kuta Kecamatan Bantabolang (+ 26 Km arah Barat Daya Kota Pemalang). Gugusan Goa Gunung Wangi terdiri dari lima buah goa yaitu Goa Pengantin, Goa Buyung, Goa Laren, Goa Bandung dan Goa Siluman. Goa Buyung adalah yang terbesar dan terpanjang. Konon ujung lorongnya menembus hingga perbatasan Jawa Barat. Dibawah lorong-lorong Goa tersebut terdapat panorama bawah tanah berupa batuan Stalagtit yang dikeremangan lorong goa tampak begitu kharismatis dan menciptakan kesan mistis.


16. BARITAN
Adalah Upacara Melarung kepala kerbau dan makanan, minuman serta buah-buahan ke tengah laut. Acara ini diselenggarakan oleh para nelayan sebagai ungkapan rasa syukur. Upacara ini diikuti oleh ratusan perahu yang telah dihias berwarna-warni. Selesai upacara diadakan berbagai macam hiburan selama tiga hari tiga malam berturut-turut. Baritan dilaksanakan tiap tahun sekali yaitu, tiap hari Selasa atau Jum’at Kliwon pada setiap bulan Maulud.
Read More ->>

Asal mula nama 'Patih Sampun' dalam Legenda Pemalang

Asal mula nama 'Patih Sampun' dalam Legenda Pemalang






Dalam kepemimpinannya di Kadipaten Pemalang,Sang Adipati Anom (baru) mengadakan pertemuan dengan para Punggawa Kadipaten untuk membahas masalah pembangunan di Pemalang.untuk mempermudah hubungan dengan daerah-daerah di Pemalang kala itu, Adipati Pangeran Benowo memerintahkan kepada Patih Djiwonegoro untuk membangun dua jembatan di sungai banger dan di sungai Srengseng di Kebondalem.pada saat diberi mandat tugas tersebut,dengan spontan Patih Djiwonegoro menjawab "sampun dados (sudah jadi),kanjeng Adipati".
Mendengar jawaban Patih Djiwonegoro,sang Adipati Pangeran Benowo tercengang dibuatnya.untuk membuktikan kebenaran ucapan Djiwonegoro,pada pagi harinya Pangeran Benowo meninjau lokasi dua jembatan tersebut,dan ternyata apa yang di ucapkan Djiwonegoro benar adanya,di dua sungai tersebut telah terbentang jembatan yang di kehendaki Adipati.maka semakin yakinlah Pangeran Benowo kepada bhakti dan kesetiaan patih Djiwonegoro,putra asli pemalang yang masyhur kesaktiannya.
Pada hari berikutnya,sang Adipati Benowo memerintahkan lagi kepada patih Djiwonegoro untuk membangun lagi dua jembatan di sungai Rambut di Bojongkelor dan sungai Plawangan.namun lagi-lagi dijawab "sampun dados,kanjeng Adipati" oleh Djiwonegoro.namun kali ini Adipati Benowo tak perlu lagi mengecek kebenaran jawaban yang di berikan oleh patihnya,dikarenakan sang Adipati sudah mempercayainya.
Bahkan bulan-bulan berikutnya adipati Pangeran Benowo memerintahkan lagi untuk membangun beberapa jembatan berturut-turut,jembatan-jembatan tersebut antara lain sebagai berikut:
- Jembatan Gianti,terdapat didepan polres lama,Sirandu.
- Jembatan di kali Waluh,Kedungbanjar.
- Jembatan di sungai Comal,kali Comal.
- Jembatan sungai Plawangan, di Lawangrejo.
- Jembatan sungai Sudetan di desa Krasak.
-Jembatan Pesapen, didepan kantor kecamatan Pemalang.
- Jembatan Slarang di sungai Waluh,di perbatasan desa Lenggong,Slarang.
- Jembatan sungai Raja (Siraja) di wilayah Bantar bolang,tepatnya di dukuh Simbang,Pegiringan.
- Jembatan di perkebunan kelapa Gentongreot,Karang moncol.
- Jembatan di desa Mejagong di kali Comal.
- Jembatan di desa Datar,di kali Comal.
- Jembatan Sudetan di daerah Moga,didepan Pesanggragan dan pemandian.
- Jembatan di perbatasan desa Cikasur dan desa Randu dongkal.
- Jembatan di desa Bulakan,dan -
- Jembatan di desa Belik.

DI NOBATKAN SEBAGAI PATIH SAMPUN
Pada pertemuan berikutnya,Adipati pangeran Benowo melibatkan Tumenggung dan seluruh Demang serta para Penatus dan Bekel se kadipaten Pemalang,dalam acara tersebut,Adipati pangeran Benowo mengucapkan terima kasih kepada Patih Djiwonegoro dan para punggawanya atas jasa-jasanya dalam membangun beberapa jembatan di wilayah kadipaten Pemalang,maka,atas jasanya tersebut patih Djiwonegoro diberi gelar "sampun",dan sejak saat itu Patih Djiwonegoro lebih dikenal sebagai Patih Sampun.


Read More ->>

Tuesday, October 21, 2014

SEJARAH KABUPATEN PEMALANG


Sejarah Kabupaten Pemalang













Eksistensi Pemalang Berdasarkan
Data Sosio-Historis Sampai Abad XIX





     Keberadaan Pemalang dapat dibuktikan berdasarkan berbagai temuan arkeologis pada masa prasejarah. Temuan itu berupa punden berundak dan pemandian di sebelah Barat Daya Kecamatan Moga. Patung Ganesa yang unik, lingga, kuburan dan batu nisan di desa Keropak. Selain itu bukti arkeologis yang menunjukkan adanya unsur-unsur kebudayaan Islam juga dapat dihubungkan seperti adanya kuburan Syech Maulana Maghribi di Kawedanan Comal. Kemudian adanya kuburan Rohidin, Sayyid Ngali paman dari Sunan Ampel yang juga memiliki misi untuk mengislamkan penduduk setempat.
     Eksistensi Pemalang pada abad XVI dapat dihubungkan dengan catatan Rijklof Van Goens dan data di dalam buku W FRUIN MEES yang menyatakan bahwa pada tahun 1575 Pemalang merupakan salah satu dari 14 daerah merdeka di Pulau Jawa, yang dipimpin oleh seorang pangeran atau raja. Dalam perkembangan kemudian, Senopati dan Panembahan Sedo Krapyak dari Mataram menaklukan daerah-daerah tersebut, termasuk di dalamnya Pemalang. Sejak saat itu Pemalang menjadi daerah vasal Mataram yang diperintah oleh Pangeran atau Raja Vasal.Pemalang dan Kendal pada masa sebelum abad XVII merupakan daerah yang lebih penting dibandingkan dengan Tegal, Pekalongan dan Semarang. Karena itu jalan raya yang menghubungkan daerah pantai utara dengan daerah pedalaman Jawa Tengah (Mataram) yang melintasi Pemalang dan Wiradesa dianggap sebagai jalan paling tua yang menghubungkan dua kawasan tersebut.
     Populasi penduduk sebagai pemukiman di pedesaan yang telah teratur muncul pada periode abad awal Masehi hingga abad XIV dan XV, dan kemudian berkembang pesat pada abad XVI, yaitu pada masa meningkatnya perkembangan Islam di Jawa di bawah Kerajaan Demak, Cirebon dan kemudian Mataram.
    Pada masa itu Pemalang telah berhasil membentuk pemerintahan tradisional pada sekitar tahun 1575. Tokoh yang asal mulanya dari Pajang bernama Pangeran Benawa. Pangeran uu asal mulanya adalah Raja Jipang yang menggantikan ayahnya yang telah mangkat yaitu Sultan Adiwijaya.
Kedudukan raja ini didahului dengan suatu perseturuan sengit antara dirinya dan Aria Pangiri.
Sayang sekali Pangeran Benawa hanya dapat memerintah selama satu tahun. Pangeran Benawa meninggal dunia dan berdasarkan kepercayaan penduduk setempat menyatakan bahwa Pangeran Benawa meninggal di Pemalang, dan dimakamkan di Desa Penggarit (sekarang Taman Makam Pahlawan Penggarit).
   Pemalang menjadi kesatuan wilayah administratif yang mantap sejak R. Mangoneng, Pangonen atau Mangunoneng menjadi penguasa wilayah Pemalang yang berpusat di sekitar Dukuh Oneng, Desa Bojongbata pada sekitar tahun 1622. Pada masa ini Pemalang merupakan apanage dari Pangeran Purbaya dari Mataram. Menurut beberapa sumber R Mangoneng merupakan tokoh pimpinan daerah yang ikut mendukung kebijakan Sultan Agung. Seorang tokoh yang sangat anti VOC. Dengan demikian Mangoneng dapat dipandang sebagai seorang pemimpin, prajurit, pejuang dan pahlawan bangsa dalam melawan penjajahan Belanda pada abad XVII yaitu perjuangan melawan Belanda di bawah panji-panji Sultan Agung dari Mataram.
     Pada sekitar tahun 1652, Sunan Amangkurat II mengangkat Ingabehi Subajaya menjadi Bupati Pemalang setelah Amangkurat II memantapkan tahta pemerintahan di Mataram setelah pemberontakan Trunajaya dapat dipadamkan dengan bantuan VOC pada tahun 1678.
     Menurut catatan Belanda pada tahun 1820 Pemalang kemudian diperintah oleh Bupati yang bernama Mas Tumenggung Suralaya. Pada masa ini Pemalang telah berhubungan erat dengan tokoh Kanjeng Swargi atau Kanjeng Pontang. Seorang Bupati yang terlibat dalam perang Diponegoro. Kanjeng Swargi ini juga dikenal sebagai Gusti Sepuh, dan ketika perang berlangsung dia berhasil melarikan diri dari kejaran Belanda ke daerah Sigeseng atau Kendaldoyong. Makam dari Gusti Sepuh ini dapat diidentifikasikan sebagai makam kanjeng Swargi atau Reksodiningrat. Dalam masa-masa pemerintahan antara tahun 1823-1825 yaitu pada masa Bupati Reksadiningrat. Catatan Belanda menyebutkan bahwa yang gigih membantu pihak Belanda dalam perang Diponegoro di wilayah Pantai Utara Jawa hanyalah Bupati-bupati Tegal, Kendal dan Batang tanpa menyebut Bupati Pemalang.
     Sementara itu pada bagian lain dari Buku P.J.F. Louw yang berjudul De Java Oorlog Uan 1825 -1830 dilaporkan bahwa Residen Uan Den Poet mengorganisasi beberapa barisan yang baik dari Tegal, Pemalang dan Brebes untuk mempertahankan diri dari pasukan Diponegoro pada bulan September 1825 sampai akhir Januari 1826. Keterlibatan Pemalang dalam membantu Belanda ini dapat dikaitkan dengan adanya keterangan Belanda yang menyatakan Adipati Reksodiningrat hanya dicatat secara resmi sebagai Bupati Pemalang sampai tahun 1825. Dan besar kemungkinan peristiwa pengerahan orang Pemalang itu terjadi setelah Adipati Reksodiningrat bergabung dengan pasukan Diponegoro yang berakibat Belanda menghentikan Bupati Reksodiningrat.
     Pada tahun 1832 Bupati Pemalang yang Mbahurekso adalah Raden Tumenggung Sumo Negoro. Pada waktu itu kemakmuran melimpah ruah akibat berhasilnya pertanian di daerah Pemalang. Seperti diketahui Pemalang merupakan penghasil padi, kopi, tembakau dan kacang. Dalam laporan yang terbit pada awal abad XX disebutkan bahwa Pemalang merupakan afdeling dan Kabupaten dari karisidenan Pekalongan. Afdeling Pemalang dibagi dua yaitu Pemalang dan Randudongkal. Dan Kabupaten Pemalang terbagi dalam 5 distrik. Jadi dengan demikian Pemalang merupakan nama kabupaten, distrik dan Onder Distrik dari Karisidenan Pekalongan, Propinsi Jawa Tengah.
     Pusat Kabupaten Pemalang yang pertama terdapat di Desa Oneng. Walaupun tidak ada sisa peninggalan dari Kabupaten ini namun masih ditemukan petunjuk lain. Petunjuk itu berupa sebuah dukuh yang bernama Oneng yang masih bisa ditemukan sekarang ini di Desa Bojongbata. Sedangkan Pusat Kabupaten Pemalang yang kedua dipastikan berada di Ketandan. Sisa-sisa bangunannya masih bisa dilihat sampai sekarang yaitu disekitar Klinik Ketandan (Dinas Kesehatan).
     Pusat Kabupaten yang ketiga adalah kabupaten yang sekarang ini (Kabupaten Pemalang dekat Alun-alun Kota Pemalang). Kabupaten yang sekarang ini juga merupakan sisa dari bangunan yang didirikan oleh Kolonial Belanda. Yang selanjutnya mengalami beberapa kali rehab dan renovasi bangunan hingga kebentuk bangunan Jogio sebagai ciri khas bangunan di Jawa Tengah.
   Dengan demikian Kabupaten Pemalang telah mantap sebagai suatu kesatuan administratif pasca pemerintahan Kolonial Belanda. Secara biokratif Pemerintahan Kabupaten Pemalang juga terus dibenahi. Dari bentuk birokratif kolonial yang berbau feodalistik menuju birokrasi yang lebih sesuai dengan perkembangan dimasa sekarang.
    Sebagai suatu penghomatan atas sejarah terbentuknya Kabupten Pemalang maka pemerintah daerah telah bersepakat untuk memberi atribut berupa Hari Jadi Pemalang. Hal ini selalu untuk rnemperingati sejarah lahirnya Kabupaten Pemalang juga untuk memberikan nilai-nilai yang bernuansa patriotisme dan nilai-nilai heroisme sebagai cermin dari rakyat Kabupaten Pemalang.
  Penetapan hari jadi ini dapat dihubungkan pula dengan tanggal pernyataan Pangeran Diponegoro mengadakan perang terhadap Pemerintahan Kolonial Belanda, yaitu tanggal 20 Juli 1823.
    Namun berdasarkan diskusi para pakar yang dibentuk oleh Tim Kabupaten Pemalang Hari Jadi Pemalang adalah tanggal 24 Januari 1575. Bertepatan dengan Hari Kamis Kliwon tanggal 1 Syawal 1496 Je 982 Hijriah. Dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Kabupaten Pemalang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Hari Jadi Kabupaten Pemalang.
   Tahun 1575 diwujudkan dengan bentuk Surya Sengkolo “Lunguding Sabdo Wangsiting Gusti” yang mempunyai arti harfiah : kearifan, ucapan/sabdo, ajaran, pesan-pesan, Tuhan, dengan mempunyai nilai 5751.
   Sedangkan tahun 1496 je diwujudkan dengan Candra Sengkala “Tawakal Ambuko Wahananing Manunggal” yang mempunyai arti harfiah berserah diri, membuka, sarana/wadah/alat untuk, persatuan/menjadi satu dengan mempunyai nilai 6941.
    Adapun Sesanti Kabupaten Pemalang adalah “Pancasila Kaloka Panduning Nagari” dengan arti harfiah lima dasar, termashur/terkenal, pedoman/bimbingan, negara/daerah dengan mempunyai nilai 5751(*)


Sumber: http://www.pemalangkab.go.id/?p=575
Read More ->>
Powered by Blogger.